
Gaji 13 PNS Cair Seminggu Lagi: Ini Jadwal, Syarat, dan Besaran yang Diterima
Kabar gembira datang bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, serta pensiunan. Pemerintah resmi mengumumkan bahwa gaji ke-13 akan cair dalam waktu seminggu ke depan, tepatnya pada awal Juni 2025. Kebijakan ini menjadi bentuk apresiasi atas pengabdian para pegawai negeri sipil (PNS) dan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pendidikan anak menjelang tahun ajaran baru.
Dalam artikel ini, kita akan membahas jadwal pencairan, syarat penerima, serta rincian besaran gaji ke-13 PNS tahun 2025.
1. Jadwal Pencairan Gaji ke-13 PNS 2025
Berdasarkan pernyataan resmi dari Kementerian Keuangan, gaji ke-13 akan mulai dicairkan pada tanggal 3 Juni 2025. Namun, waktu pencairan bisa bervariasi tergantung instansi dan teknis penyaluran di masing-masing daerah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa seluruh satuan kerja telah diarahkan untuk memproses pencairan paling lambat satu minggu sejak awal bulan Juni.
2. Siapa Saja yang Berhak Menerima?
Gaji ke-13 diberikan kepada seluruh aparatur negara aktif dan pensiunan yang meliputi:
- PNS pusat dan daerah
- Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
- Anggota TNI dan Polri
- Pejabat negara
- Pensiunan PNS/TNI/Polri
- Penerima pensiun lainnya yang tercatat resmi
Namun, pegawai yang sedang dalam masa hukuman disiplin berat atau tidak aktif bertugas karena alasan tertentu (seperti cuti di luar tanggungan negara) tidak menerima gaji ke-13.
3. Besaran Gaji ke-13 Tahun 2025
Besaran gaji ke-13 disesuaikan dengan komponen penghasilan bulanan yang terdiri dari:
- Gaji pokok
- Tunjangan keluarga
- Tunjangan jabatan/struktural/fungsional
- Tunjangan kinerja (untuk instansi pusat tertentu)
Untuk PNS golongan rendah (I dan II), besaran gaji ke-13 bisa berkisar antara Rp3 juta hingga Rp5 juta. Sedangkan untuk golongan III dan IV, nilai yang diterima bisa lebih tinggi tergantung tunjangan kinerja dan jabatan.
Pensiunan akan menerima gaji ke-13 berdasarkan besaran pensiun pokok dan tunjangan yang berlaku.
4. Tujuan Diberikannya Gaji ke-13
Pemberian gaji ke-13 setiap tahun bertujuan membantu ASN dan keluarganya dalam menghadapi https://rajazeus.info/ kebutuhan tahunan yang meningkat, terutama pada masa awal tahun ajaran baru sekolah anak. Selain itu, gaji ke-13 juga diharapkan dapat mendongkrak daya beli masyarakat dan memperkuat perekonomian nasional.
5. Prosedur Pencairan
Proses pencairan gaji ke-13 dilakukan secara otomatis melalui sistem gaji reguler yang sudah terhubung dengan instansi pemerintah dan bank penyalur. Pegawai tidak perlu mengajukan permohonan atau dokumen tambahan, selama status kepegawaian masih aktif dan tidak dalam pelanggaran disiplin.
Kesimpulan
Dengan cairnya gaji ke-13 PNS dalam seminggu ke depan, jutaan ASN, TNI, Polri, dan pensiunan bisa bernapas lega. Dana tambahan ini diharapkan mampu meringankan beban finansial keluarga, terutama dalam memenuhi kebutuhan sekolah dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Bagi penerima, pastikan untuk menggunakan dana ini secara bijak dan produktif!
Baca Juga: Pemerintah Fokus pada Pengembangan SDM ASN 2025: Mewujudkan Birokrasi Kelas Dunia

Berita Bencana Longsor di Mojokerto: Dampak dan Upaya Penanggulangan
Pada hari Selasa, 4 April 2025, sebuah bencana longsor terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Longsor ini mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah rumah dan fasilitas umum di sekitar daerah tersebut. Bencana ini terjadi setelah hujan lebat yang melanda wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut. Kejadian ini menambah deretan bencana alam yang melanda berbagai daerah di Indonesia, yang kerap dihadapkan dengan kondisi cuaca ekstrem saat musim hujan.
Longsor di Mojokerto terjadi di kawasan pegunungan yang sering kali rawan terhadap bencana alam seperti tanah longsor, terutama jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Sebagian besar rumah yang terdampak berada di kawasan kaki gunung, yang dikenal memiliki struktur tanah yang rentan terhadap pergerakan tanah. Beberapa laporan menyebutkan bahwa longsor menutupi akses jalan utama dan menyebabkan beberapa desa terisolasi. Saat ini, tim SAR dan relawan tengah bekerja keras untuk mengevakuasi korban yang terjebak serta membersihkan material longsoran yang menutupi jalan.
Dampak dari bencana ini cukup besar, dengan beberapa rumah rusak total dan beberapa warga dilaporkan hilang. Sebagian besar korban berasal dari daerah yang terletak di lereng gunung, yang merupakan kawasan pemukiman padat penduduk. Tim penanggulangan bencana dari pemerintah daerah Mojokerto bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan sejumlah relawan terus berupaya mencari dan menyelamatkan korban yang tertimbun. Upaya pencarian dan evakuasi korban terus dilakukan, meskipun cuaca buruk yang masih melanda memperlambat proses tersebut.
Sebagai bagian dari upaya penanggulangan, BPBD Mojokerto dan instansi terkait segera mendirikan posko darurat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan telah disalurkan ke lokasi pengungsian. Sementara itu, beberapa peralatan berat juga diterjunkan untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan dan fasilitas umum lainnya. Pemerintah setempat juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, mengingat curah hujan yang masih tinggi.
Selain itu, bencana ini menjadi peringatan akan pentingnya pengelolaan kawasan rawan bencana. Wilayah Mojokerto, terutama yang terletak di https://www.roastytoastyni.com/ daerah perbukitan, memang dikenal sebagai daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana longsor. Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih fokus pada pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap bencana, serta melakukan program penghijauan untuk menjaga kestabilan tanah. Penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara menghindari dan memitigasi bencana juga menjadi langkah penting agar warga lebih siap menghadapi bencana serupa di masa depan.
Secara keseluruhan, bencana longsor di Mojokerto menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat setempat. Pemerintah dan masyarakat terus bekerja sama untuk melakukan evakuasi dan pemulihan pasca-bencana. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih mengedepankan kewaspadaan terhadap bencana alam dan meningkatkan upaya mitigasi agar bencana serupa tidak menyebabkan dampak yang lebih besar di masa yang akan datang.
Baca Juga : Indonesia Siap Beri Bantuan untuk Masyarakat Myanmar dan Thailand